TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Suraidah (40) warga Napal Kelurahan Pangkalanbalai Kecamatan Banyuasin III Banyuasin terpaksa dilarikan ke RSUD Banyuasin karena keracunan setelah memakan empedu ikan mentah, Kamis (26/5/2011) sore.
Guru di SD Negeri 6 Pangkalan Balai ini memakan empedu ikan mentah tersebut untuk mengobati sakit kepala yang dideritanya selama ini. Namun bukannya sembuh malah membuat penyakit yang dideritanya
menjadi-jadi. Korban juga sempat buang air besar berkali-kali dan muntah-muntah.
Informasi yang di himpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Bermula dari penyakit sakit kepala yang di dirinya selama enam bulan ini kambuh dan terasa begitu sakit. Karena kondisi sakit yang tidak bisa ditahannya, korban mendatangi seorang teman dan menayakan obat apa yang dapat menyembuhkan penyakit sakit kepalanya tersebut, karena obat medis tidak kunjung sembuh walaupun sudah rutin ia konsumsi.
Makan empedu ikan menjadi saran sang teman. Tanpa pikir panjang, Suraidah memutuskan untuk membeli empedu ikan di Pasar Pangkalan Balai.
Usai mengonsumsi empedu ikan mentah Suraidah merasa kepalanya tamba pusing dan di sertai mual dan buang air besar berkali-kali. Keluarga langsung membawa Suraidah ke RSUD Banyuasin untuk dirawat.
“Empedu ikannya dimakan mentah, karena memang begitu sarannya, kata orang kalau makan empedu ikan bisa sembuh penyakit pusing aku ni, “kata Suraida yang terlihat lemas di IGD RSUD Banyuasin.
Direktur RSUD Banyuasin dr Syaurmaryadi melalui dokter jaga, dr Sani menjelaskan, jika empedu ikan tersebut memang bukan untuk di konsumsi, karena didalam empedu ikan tersebut mengandung zat beracun.
“ Empedu ikan ikan ini memang ada racunnya memang tidak boleh di konsumsi, jika tetap dilakukan maka di pastikan akan menimbulkan efek mual, pusing disertai buang air besar,“ katanya.
Lebih fatal, empedu ikan dapat mengakibatkan kematian jika dikonsumsi secara berlebihan.
"Perlu di ketahui empedu ikan tidak ada khasiatnya untuk obat pusing,“ pungkasnya.
sumber
Thursday, May 26, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment